Minggu, 18 November 2018

Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran

Nama : Muhammad Lafasha Alfarisi
Kelas : 5KA44
NPM : 1B117090




Sistem Pakar Dalam Bidang Kedokteran

Di dunia kedokteran, sudah banyak bermunculan aplikasi sistem pakar. Sistem pakar ini mampu mendiagnosis berbagai jenis penyakit pada manusia, baik penyakit mata, THT (telinga, hidung, tenggorokan), mulut, organ dalam (jantung, hati, ginjal), maupun AIDS (Hamdani, 2010). Dengan adanya sistem pakar ini, orang awam mampu mendeteksi adanya penyakit pada dirinya berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh orang tersebut dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi seperti halnya konsultasi ke dokter.
Aplikasi sistem pakar dalam bidang kedokteran yang dibuat dengan proses penelusuran maju (forward chaining) mampu mengenali jenis penyakit pada manusia, terutama jenis penyakit mata. Aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi sarana untuk menyimpan pengetahuan tentang penyakit terutama yang berkenaan dengan jenis penyakit mata dari para pakar atau ahlinya. Sistem pakar mampu membantu pasien maupun dokter dalam menyediakan sistem pendukung keputusan dan saran dari pakar.
Pada aplikasi sistem pakar umumnya user akan diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Dalam aplikasi ini, user menjawab dengan ya atau tidak. Setelah menjawab beberapa pertanyaan, maka aplikasi akan menghasilkan kesimpulan mengenai jenis penyakit mata yang diderita user. Pada aplikasi sistem pakar lainnya, tidak jarang juga sudah memberikan solusi atau cara penanganan terhadap jenis penyakit yang diderita tersebut.

Senin, 12 November 2018

Inovasi SI & Teknologi Informasi Modern

Nama : Muhammad Lafasha.A | Kelas  : 5KA44 | NPM : 1B117090


1. Sebutkan dan jelaskan layanan strategis apa agar Sistem Informasi modern dapat berkembang cepat ?


  • Segitiga Strategi Sitem Informasi 

Strategi  sistem  informasi  merupakan  sebuah kerangka  sederhana  yang  digunakan  untuk memahami  pengaruh  sistem  informasi  terhadap sebuah organisasi.   Strategi  sitem informasi terdiri dari  strategi  informasi,  strategi  organisasi,  dan strategi bisnis.

Gambar 1. Segitiga Strategi Sistem Informasi

Strategi  sistem  informasi  dapat  dipengaruhi  oleh dirinya  ataupun  karena  adanya  perubahan  strategi bisnis dan organisasi. Untuk menjaga keseimbangan ketiganya  yang  dibutuhkan  keberhasilan  suatu organisasi  maka  strategi  sitem  informasi  harus senatiasa  berdampingan  dengan  strategi  organisasi yang  telah  ditetapkan dan  mampu  mengakomodasi keseluruhan dari  strategi  bisnis.   Karena  ketiganya harus  berjalan  seimbang  maka  perubahan  yang terjadi pada salah satu strategi tersebut akibat adanya kebutuhan  yag  terkait  maka  harus  diikuti  oleh perubahan strategi lainnya agar  keseimbangan yang diinginkan tetap terjaga.

  • ·         Kerangka Kerja Strategi Bisnis

Strategi  merupakan  kumpulan  tindakan  yang terkoordinasi untuk mencapai sasaran, maksud, dan tujuan  yag  telah  ditetapkan  dan  dimulai  dengan menetapkan misi. Misi  merupakan pernyataan  yang jelas  dan  meyakinkan  sebagai  upaya  menyatukan organisasi  dan  menggambarkan  keseluruhan  dari suatu organisasi.   Strategi bisnis adalah sebuah penerjemahan rencana yang  menggambarkan  tujuan  dari  organisasi  dan bagaimana  mencapai  tujuan  tersebut  Beberapa strategi  bisnis  yang  dapat  dijadikan  dasar  seorang manager diantaranya adalah Competitive Advantage model  Porter  dan  hypercompetition  yang dikemukankan oleh D’Aveni  Michael Porter menjelaskan bagaimana bisnis dapat membangun  keunggulan  kompetitif  yang berkelanjutan.  Dia  mengidentifikasi  tiga  strategi utama yang harus dijalankan oleh sebuah organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, yaitu:
1. Cost Leadership
2. Differentiation
3. Focus

  • ·         Strategi Organisasi

Untuk mengatur sebuah perusahan  dalam  kerangka pencapaian  tujuan  dan  mengimplementasikan strategi bisnis maka diperlukan starategi organisasi. Strategi organisasi  yang  di  dalamnya  mencakup desain  organsisasi  yang  dipilih  harus  mampu mendefiniskan,  mengatur,  mengkoordinasikan  dan mengontrol proses kerja yang terjadi di dalam suatu organisasi.  Sebuah  kerangka  sederhana  untuk memahami  desain  dari  suatu  organisasi  adalah business diamond  yang, diperkenalkan oleh Leavitt dan disempurnakan oleh Hammer dan Champy.   Model  diamond  business  merupakan  kerangka sederhana  yang  digunakan  untuk  mengidentifikasi komponen-komponen  penting  dari  rencana organisasi  yang  telah  dibuat  baik  sebagai  proses bisnis,  nilai-nilai  dan  keyakinan,  sistem  kontrol manajemen,  ataupun  tugas  dan  struktur.  Kerangka ini  berguna  untuk  merancang  organisasi  baru  dan mendiagnosa  permasalahan  yang  terjadi  dalam sebuah organisasi.
Gambar 2. Model Diamond Business

Sebagai  pelengkap  dari  model  diamond  business untuk merancang suatu organisasi dapat dilihat pada kerangka “managerial levers.  Kerangka  “managerial levers”  menunjukkan  bahwa  keberhasilan pelaksanaan  strategi  organisasi  bisnis  merupakan kombinasi  terbaik  dari  organisasi,  kontrol,  dan variabel budaya.


Gambar 3. Model Managerial Levers


  • ·       Strategi Sitem Informasi 

Laudon  dalam  bukunya  “Managing  The  Digital Firm”  menyebutkan  bahwa sistem  informasi adalah satuan  komponen  yang  saling  berhubungan  utuk mengumpulkan,  memproses,  menyimpan,  dan mendistribusikan  informasi  untuk  mendukung pengambilan  keputusan  dan  kendali  dalam  suatu organisasi.  Hubungan  saling ketergantungan  antara organisasi  dan sistem  informasi  dapat  dilihat  pada gambar berikut.

Gambar 4. Hubungan Ketergantungan Antara Organisasi dan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi memungkinkan bisnis untuk mengimplementasikan strategi bisnis dari organisasi. Selain  itu,  sistem  informasi  juga  membantu perusahan mengukur kemampuan yang dimilikinya. Empat  komponen  kunci  pada  infrastruktur  sistem informasi  merupakan  kunci  dari  strategi  sistem informasi  adalah  hardware,  software,  networking, dan data. Komponen-komponen kunci tersebut dapat digunakan oleh manager untuk menilai isu-isu kritis yang terjadi pada sistem informasi yang digunakan di organisasi yang di pimimpinnya kuat maka perubahan yang signifikan terhadap cara cerja  kerja  dalam  organisasi  maka  akan  terkait dengan  perubahan  yang  signifikan  pula  terhadap struktur organisasinya.  Organisasi  virtual  merupakan  struktur  organisasi yang  memungkinkan  setiap  individu  dalam  suatu organisasi  bekerja  dimana  saja  dan  kapan  saja sehingga jarak dan  waktu yang selama ini menjadi kendala  dalam  bekerja  tidak  lagi  menjadi  batasan. Hal  ini  sangat  dimungkinkan  karena  Internet  dan intranet  menghasilkan  peluang  bagi individu  untuk bekerja  dari  tempat  manapun  dengan  hanya manggunakan  komputer  yang  dapat  akses  ke jaringan.   Internet dan intranet memungkinkan setiap  individu dalam organisasi melakukan akses atau komunikasi ke orang lain dengan menggunakan teknologi. Salah satu contoh nya adalah penggunaan surat elektronik (e-mail)  sebagai  sarana  komunikasi  yang  paling banyak  digunakan.  Salah  satu  parameter keberhasilan suatu  organisasi virtual adalah  adanya kolaborasi yang  terjadi antar  individu yang  terlibat di dalamnya.



2. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh macam-macam Inovasi Sistem Informasi ?

·         Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan, Dalam bidang keuangan teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses transaksi. Saat ini telah banyak khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang untuk pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan teknologi itu sendiri. Contoh :

1.      Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Keuangan, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama disana masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seseorang dapat tanpa perlu bertemu dengan orang yang di tuju dengan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.


·         Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan, dalam bidang pendidikan perkembangan teknologi informasi telah membuat hal yang susah dan membosankan menjadi mudah dan menyenangkan. Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Contoh :

1    Contoh Inovasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Modern di bidang Pendidikan. Salah satu aplikasi e-learning yang berbasis open source adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open source (terbuka source programnya). Moodle terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan efsiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran. Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.


3. Sebutkan dan jelaskan pengaruh Inovasi Sistem Informasi terhadap social budaya dan pendidikan ?

  • Dampak Teknologi Inovasi Sistem Informasi terhadap Budaya

Pada zaman sekarang ini terutama setelah memasuki abad 21 perkembangan teknologi terasa luar biasa terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi ,maka alur informasi pun juga tanpa hambatan. Untuk itu dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia , maka diperlukan penyaringan/filter. Sistem penyaringan bisa dilakukan dengan cara menanamkan nilai – nilai nasionalisme terhadap anak-anak bangsa sejak dini baik formal maupun non formal , secara formal tentu di lakukan di sekolah-sekolah sedangkan secara non formal dilakukan di keluarga dan masyarakat.

Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi teknologi informasi dan komunikasi ini tidak dapat dibiarkan dengan begitu saja. Masyarakat perkotaan yang memiliki akses terhadap informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global itu. Hal ini akan berdampak dengan tatanan kehidupan beragama dan bermasyarakat. Karena tidak semua budaya-budaya luar/barat dapat diterima dalam kehidupan beragama maupun masyarakat.

Dampak Positif :
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi. Lebih lanjut lagi dampak positif dalam globalisasi misalnya, adalah:
1.Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2.Terjadinya industrialisasi
3.Produktifitas dunia industri semakin meningkat.

Dampak Negatif :
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan. Lebih lanjut lagi mengenai dampak negatif yang ada, misalnya :
1 Penyalahgunaan Fungsi
2. Pemborosan Biaya
3. Global Warming

  • Dampak Teknologi Inovasi Sistem Informasi terhadap Sosial

Dewasa ini begitu pesat perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat ini, peran serta dari masyarakat sangat besar dalam perkembangannya. Teknologi informasi juga membantu hubungan antar masyarakat menjadi lebih mudah dan efisien. Menurut Agustina (2010) dalam kehidupan sosial bermasyarakat peran teknologi informasi memberikan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Teknologi informasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi kehidupan sosial di Indonesia.

Dampak Positif :
Dampak positif teknologi informasi tentu yang diharapkan dalam kehidupan sosial, seperti masyarakat yang mulai mendapatkan informasi mengenai berita apapun dengan memanfaatkan media online. Majalah ataupun koran sudah mulai ditinggalkan. Selain itu dampak teknologi informasi juga mempengaruhi dari berbagai bidang, seperti bidang transportasi dapat diimplementasikan pembuatanE-Toll card (kemudahan pembayaran tol) yang sekarang juga sudah mulai diterapkan di Jakarta. Dalam bidang bisnis, pemanfaatan teknologi E-commercesangat membantu para pengusaha dalam menjalankan usahanya. Dengan teknologi ini tidak perlu lagi proses jual beli secara face to face, namun cukup dengan bantuan jaringan internet semua proses bisa dilakukan dengan efisien. Kemudian dari bidang pendidikan dengan adanya E-learning memungkinkan proses belajar mengajar dari jarak jauh sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Masih banyak lagi dampak positif dari berkembangnya teknologi informasi di masa datang.

Dampak Negatif :
Namun kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif pada aspek sosial budaya seperti kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook sebagai media porstitusi yang jelas dapat merusak moral para generasi muda. Dampak negatif lain dari teknologi di masa depan juga melemahkan rasa gotong royong dan tolong menolong sebagaimana ini menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Menurut saya, dampak kehidupan sosial di masa depan jika kita terbawa dampak negatif mungkin akan melemahnya rasa gotong royong, komunikasi menjadi lebih mudah sehingga tidak perlu tatap muka, dan dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut yang apaun pekerjaan bisa dikerjakan dengan komputer sehingga manusia akan menjadi malas. Sedangkan dari dampak positifnya yaitu kefektifan dari segi biaya dan waktu, misal kemajuan teknologi dibidang pendidikan dimana bisa mengajar dari jarak jauh sehingga meminimalkan biaya dan waktu.

  • Dampak Teknologi Inovasi Sistem Informasi terhadap Pendidikan

Teknologi Komunikasi (TIK) Informasi dan sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang pendidikan, ICT memiliki banyak peran.

Teknologi informasi telah menjadi fasihan pengalihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya konvensional. Penyebab Teknologi Informasi ilmu pengetahuan dalam tumbuh dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negatif terhadap kehidupan, salah satu yang menonjol adalah di bidang pendidikan.

Dampak Positif :
- Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses tujuan pendidikan.

- Inovasi dalam pembelajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan proses pendidikan.

- Kemajuan TIK juga akan memungkinkan pengembangan teleconference kelas virtual atau kelas yang berbasis yang tidak memerlukan pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.

Sistem administrasi pada lembaga pendidikan akan lebih mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

- Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat.

- Munculnya metode pembelajaran yang baru, yang memungkinkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi menciptakan metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi yang abstrak, karena materi dapat dibuat dengan bantuan teknologi abstrak.

Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dan guru, tetapi juga dapat menggunakan layanan pos, internet dan lain-lain.

- Mengurangi lag dalam penggunaan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara maju lainnya.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

- ICT sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensi mereka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan profil lembaga pendidikan yang diakui oleh Pemerintah.


Dampak Negatif:
- Kemajuan TI akan semakin memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses mudah ke data yang menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.

- Meskipun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan seperti sistem tanpa celah, tetapi jika ada kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.

- Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).

- Tes Program kerahasiaan semakin terancam tes kecerdasan seperti tes Raven, Differential Uji bakat dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan masalah tes psikologis yang ada akan mudah bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan tingkat kebocoran melalui internet.

- Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pidana. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi e-book tinggi berpengetahuan tetapi moral yang rendah. Misalnya, dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan mencoba untuk menerobos sistem perbankan dan lain-lain.

- Tidak membuat TI sebagai media atau sarana hanya dalam belajar, misalnya, kita tidak hanya men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi perpustakaan.

Pertimbangkan penggunaan TI dalam pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang masih berada dalam kendali sementara membuat pembelajaran dengan TI. Analisis pro dan kontra penggunaan.




Sabtu, 10 November 2018

Softskill (Audit Teknologi Sistem Informasi) Chapter10


   TEKNOLOGI INFORMASI (IT) APLIKASI adalah alat yang membawa nilai untuk sistem komputer, mereka mendorong banyak jika tidak sebagian besar perusahaan saat ini proses bisnis.
Aplikasi client-server, atau paket produktivitas perkantoran yang diinstal pada sistem desktop lokal, memiliki tiga komponen dasar:
(1) input sistem
(2) program yang digunakan untuk memproses
(3) output sistem

   Masing-masing komponen memiliki peran penting dalam struktur kontrol internal aplikasi, dan auditor TI harus memahami komponen ini ketika meninjau aplikasi TI. Aplikasi IT sebelumnya dapat dipisahkan dengan mudah ke dalam tiga komponen ini. Sebagai contoh, sistem penggajian yang dikomputerisasi secara tradisional dari dulu menggunakan kartu waktu dan file juru bayar personil sebagai input dan serangkaian program untuk menghitung pembayaran dan tunjangan serta untuk memperbarui catatan riwayat pembayaran. Output dari sistem penggajian itu adalah cek cetak, laporan daftar gaji, dan file pembayaran yang diperbarui. Hari ini, sistem penggajian yang sama mungkin menerima masukan dari pembaca lencana instalasi otomatis yang mengontrol akses dan melacak kehadiran, sistem produksi toko yang melakukan perhitungan pembayaran insentif, berbagai masukan online lainnya, dan database sumber daya manusia. Serangkaian program komputer, beberapa terletak di penyedia layanan berbasis web dan lainnya didistribusikan ke workstation jarak jauh, yang akan melakukan pemrosesan. Dalam banyak kasus saat ini, banyak proses penggajian dapat ditangani oleh fungsi layanan luar yang melakukan sebagian besar kegiatan ini. Keluaran sistem penggajian modern mencakup transaksi untuk mengirimkan kompensasi ke rekening bank karyawan, membayar voucher yang dikirim ke karyawan, dan memasukkan file ke berbagai sumber pajak dan manfaat, berbagai layar tampilan, dan basis data sumber daya manusia yang diperbarui. Meskipun komponen input, output, dan komponen sistem pemrosesan komputer mungkin tidak semuanya jelas bagi auditor TI yang melakukan tinjauan awal, tiga elemen yang sama ada untuk semua aplikasi. Tidak peduli seberapa kompleks aplikasi itu muncul, auditor TI harus selalu mengembangkan pemahaman tentang aplikasi dengan memecah input, output, dan komponen pemrosesan. Bagian selanjutnya secara singkat membahas aspek kontrol dari komponen aplikasi ini untuk memberikan gambaran tentang memilih, mengaudit, dan menguji aplikasi TI.

  Komponen Masukan Aplikasi
   Setiap aplikasi IT membutuhkan beberapa bentuk input, apakah itu data input secara manual dari voucher transaksi atau dipasok dari beberapa sistem otomatis. Meskipun program aplikasi memproses data, menentukan output, dan memiliki dampak besar pada kontrol, auditor TI harus memahami sifat dan sumber komponen input. Dalam sistem tradisional, batchoriented, ini adalah proses yang cukup mudah. Input aplikasi sering kali merupakan rekaman berurutan yang direkam pada file pita magnetik atau kartu bertanda 80 atau 90 kolom. Saat ini, input sering dihasilkan dari berbagai sumber otomatis, termasuk perangkat pengumpulan data nirkabel dan pembaca kode bar khusus.

  Masukan dari Pengumpulan Data atau Perangkat Input Lain
   Kebanyakan aplikasi TI awal menggunakan kartu berlubang sebagai sumber input mereka. Sebuah kartu tunggal membawa 80 atau 90 kolom data terenkode alfanumerik, dan pengguna memasukkan transaksi input ke lembar pengumpulan data untuk keypunching ke format kartu. Lembar pengumpulan data asli adalah langkah pertama dalam rantai input, dan auditor TI awal harus memastikan bahwa semua transaksi dilakukan dengan benar. Kartu-kartu ini kemudian diolah mesin atau dimanipulasi sebelum masuk ke sistem, baik dibaca langsung ke dalam program komputer atau disalin ke pita magnetik untuk diproses selanjutnya secara batch.

Masukan Aplikasi dari Sistem Otomatis Lainnya
   Aplikasi IT saat ini sangat terintegrasi, dengan satu aplikasi menghasilkan data keluaran untuk diproses oleh yang lain. Transaksi yang dimasukkan ke dalam satu aplikasi dapat berdampak pada berbagai aplikasi lain yang saling terkait. Jadi kesalahan atau kelalaian input pada satu titik dalam rantai aplikasi dapat mempengaruhi pemrosesan aplikasi lain yang terhubung. Selain memahami sumber-sumber transaksi untuk aplikasi, auditor TI harus memahami sifat dari input otomatis lainnya untuk aplikasi yang sama. Sebagai contoh, sistem penggajian modern dapat menerima masukan dari sistem kinerja penjualan untuk menghitung komisi. File kinerja penjualan yang memberi makan sistem penggajian adalah masukan lain. Kontrol di sana didasarkan pada input, pemrosesan, dan kontrol output dari sistem kinerja penjualan. Jika data kinerja penjualan mewakili input yang signifikan ke sistem penggajian, auditor TI perlu khawatir tentang kontrol atas itu serta di atas aplikasi pendukung lainnya. Jaringan besar aplikasi yang saling terhubung dapat menghadirkan tantangan bagi auditor TI yang mencoba meninjau kontrol input hanya untuk satu aplikasi.

Masukan File dan Database
   Meskipun biasanya dihasilkan oleh beberapa aplikasi pendukung lainnya atau diperbarui oleh aplikasi yang sedang ditinjau, file dan database aplikasi mewakili masukan penting. Dalam beberapa kasus, file ini mewakili tabel data yang digunakan untuk validasi data program. Perangkat lunak yang mengontrol file-file ini umumnya memiliki berbagai penghitungan-catatan dan kontrol logis lainnya untuk menentukan bahwa semua transaksi ditulis dengan benar ke dan dapat diambil dari sistem pendukung. Berkas-berkas harus memiliki kontrol pengecekan dan pengecekan label untuk mencegahnya dari input yang tidak tepat ke siklus pemrosesan yang salah. atau aplikasi yang salah.

Program Aplikasi
   Aplikasi akan diproses melalui serangkaian program komputer atau set instruksi mesin. Aplikasi penggajian tradisional yang disebutkan sebelumnya akan terdiri dari program komputer, data stok, data jumlah pekerjaan, dan menggunakan nomor karyawan pada kartu waktu masukan untuk mencari tarif karyawan dan pemotongan yang dijadwalkan. Berdasarkan kecocokan ini, program mencari tingkat gaji karyawan dan mengalikannya dengan jumlah jam kerja untuk menghitung gaji kotor. Program komputer adalah seperangkat instruksi yang mencakup setiap detail dari suatu proses. Seorang programmer menulis instruksi terperinci untuk sistem komputer untuk diikuti. Sebagai eksperimen untuk memahami detail yang diperlukan untuk menulis program komputer yang lebih besar, auditor TI yang tidak memiliki keterampilan pemrograman harus mencoba menuliskan setiap langkah untuk diikuti di pagi hari sejak alarm berbunyi sampai dia tiba di kantor . Keesokan paginya, auditor TI harus menggunakan instruksi yang sama persis seperti yang tertulis untuk bangun, mencuci dan berpakaian, dan kemudian pergi bekerja. Mengikuti program ini, kebanyakan orang akan mengalami kesalahan program dan tiba di tempat kerja kehilangan satu atau beberapa pakaian. Ini adalah kesulitan menulis program komputer terperinci.


Program Mainframe Tradisional dan Program Server-Klien
  Mainframe, atau apa yang sering kita sebut komputer tipe lama digunakan secara luas untuk aplikasi bisnis sejak awal 1960-an. Aplikasi-aplikasi ini pertama kali diprogram dalam apa yang disebut bahasa mesin sebenarnya generasi pertama yang menggunakan biner 1 dan 0, dan dengan cepat beralih ke bahasa generasi kedua, yang disebut bahasa assembly. Bahasa simbolik ini menggunakan kode untuk mewakili instruksi, seperti menambahkan atau menyimpan nilai. Generasi ketiga, atau compiler, bahasa segera diikuti. Mereka menggunakan pernyataan instruksi seperti Bahasa Inggris yang sebenarnya, seperti ‘ADD A TO B.' untuk mendeskripsikan tindakan yang akan diambil. Program yang disebut compiler menerjemahkan instruksi ini ke bahasa mesin.

Arsitektur Program Komputer Modern
Ketika perusahaan berencana untuk membangun dan meluncurkan in-house aplikasi perangkat lunak baru atau yang direvisi, audit TI harus meminta hak untuk melakukan tinjauan pra-implementasi dari proyek pengembangan aplikasi baru. Pra-implementasi Ulasan audit TI paling efektif untuk upaya pengembangan besar yang mencakup rentang waktu yang panjang dan terutama komponen yang dikembangkan in-house. Exhibit 10.2 berisi prosedur audit TI untuk meninjau kontrol pengembangan sistem aplikasi baru. Proses kontrol ini terkait erat dengan kontrol’ umum TI dan auditor TI harus mencari di setiap aplikasi yang dipilih untuk ditinjau. Saat ini banyak proyek pengembangan aplikasi baru tidak hanya terdiri dari program-program baru yang dikembangkan. Banyak aplikasi modern dibangun dengan membangun tabel referensi data sebagai bagian dari aplikasi perangkat lunak yang dibeli serta membangun antarmuka antara aplikasi yang dibeli ini dan komponen lain yang ada. Perhatian yang tepat harus ditujukan untuk menjaga kontrol internal dan melakukan pengujian yang memadai dalam situasi ini, dan pendekatan peninjauan ulang pra-audit audit TI dapat memberikan layanan kepada perusahaan.

Perangkat Lunak yang Disediakan Vendor
   Saat ini sebagian besar aplikasi IT didasarkan pada perangkat lunak yang dipasok oleh vendor. Vendor luar akan menyediakan elemen sistem dasar, sering berbasis Web, dan fungsi pengembangan TI perusahaan hanya bertanggung jawab untuk membuat tabel khusus, antarmuka file, dan format laporan keluaran di sekitar aplikasi yang dibeli atau dilisensikan. keputusan untuk membeli paket perangkat lunak baru yang besar. Auditor TI harus memahami kontrol internal aplikasi perangkat lunak yang dibeli utama serta dia memahami aplikasi yang dikembangkan sendiri. Paket besar yang terintegrasi, seperti sistem ERP, dapat berdampak besar pada semua aspek dari suatu perusahaan. Paket aplikasi database ini dapat mencakup produksi, pembelian, inventaris, sumber daya manusia, akuntansi, dan semua aplikasi bisnis lainnya yang diimplementasikan sebagai serangkaian basis data yang terhubung. Data yang diperkenalkan ke salah satu komponen aplikasi, seperti biaya standar yang direvisi untuk bagian yang dibuat, akan terhubung ke sistem terhubung lainnya seperlunya.

Komponen Keluaran Aplikasi IT
   Tidak ada diskusi tentang sistem aplikasi akan lengkap tanpa deskripsi komponen outputnya. Komponen aplikasi utama ini biasanya terdiri dari layar output, file yang diperbarui, atau bahkan laporan yang dicetak. Ini adalah area penting untuk disurvei dalam tinjauan aplikasi apa pun, dan audit TI harus memperhatikan kontrol yang terdapat pada layar output dan file kontrol. Aplikasi yang lebih lama menghasilkan volume besar laporan output yang menunjukkan hasil pemrosesan dan masalah kontrol atau kesalahan apa pun. Volume dan frekuensi dari laporan-laporan tersebut sering mencegah pengguna untuk memberikan perhatian yang memadai untuk mengendalikan masalah, dan auditor TI sering menemukan kekhawatiran kontrol yang dapat diidentifikasi oleh pengguna hanya dengan meninjau laporan output mereka. Aplikasi saat ini menghasilkan jauh lebih sedikit (jika ada) laporan keluaran berbasis kertas. Sebaliknya, hasil dilaporkan pada layar pengambilan data online.

Memilih Aplikasi Untuk Tinjauan Audit
   Sebagai bagian dari tinjauan operasional tertentu atau tinjauan kontrol TI secara umum, audit TI sebaiknya hanya memilih aplikasi yang lebih penting untuk ditinjau. Auditor TI harus menggunakan teknik penilaian risiko untuk mengidentifikasi kerentanan aplikasi yang lebih penting yang berkaitan dengan persyaratan pelaporan, operasional, dan kepatuhan perusahaan. Berdasarkan pemahaman tingkat tinggi dari calon peninjau aplikasi potensial, pendekatan yang efektif adalah menilai semua aplikasi dalam skala dari 1 hingga 5 untuk setiap kategori sesuai dengan kriteria ini:
  1. Apakah aplikasi mengandung kontrol atau fungsi perusahaan utama?
  2. Berdasarkan tinjauan awal audit TI, apa keefektifan desain kontrol internal aplikasi?
  3. Apakah aplikasi terutama didasarkan pada perangkat lunak yang dipasok oleh vendor yang dipasok, atau apakah dikembangkan sendiri?
  4. Apakah aplikasi mendukung lebih dari satu proses bisnis penting?
  5. Apakah aplikasi ini sudah sering diganti atau stabil dari waktu ke waktu ?
  6.  Apa kerumitan pembuatan perubahan aplikasi (mis., Perubahan tabel dibandingkan perubahan kode program)?
  7. Apa dampak finansial dari kontrol aplikasi?
  8. Apa efektivitas keseluruhan kontrol umum TI yang mendukung aplikasi (mis., Manajemen perubahan, keamanan logis, dan kontrol operasional)?

Beberapa faktor yang dapat semakin memengaruhi keputusan audit TI untuk memilih satu aplikasi spesifik di atas yang lain dapat meliputi:

1.      Permintaan manajemen
   Manajemen sering meminta audit TI untuk meninjau kontrol di aplikasi TI yang baru dipasang atau yang penting lainnya karena masalah yang dilaporkan atau kepentingan strategis yang dirasakan mereka terhadap perusahaan.

2.      Preimplementasi ulasan aplikasi baru
   Audit TI harus terlibat dalam meninjau aplikasi baru sebelum mereka ditempatkan dalam produksi.

3.      Ulasan aplikasi Postimplementation
   Beberapa aplikasi penting yang tunduk pada analisis risiko, auditor TI juga mungkin ingin melakukan detail ulasan aplikasi sesaat setelah implementasi sistem yang sebenarnya. Jika suatu aplikasi memiliki kontrol keuangan dan operasional yang cukup signifikan, audit TI mungkin ingin menjadwalkan setidaknya tinjauan kontrol terbatas secara berkelanjutan.

4.      Pertimbangan penilaian pengendalian internal
   Membahas perlunya mengevaluasi dan menguji pengendalian internal sebagai bagian dari proses peninjauan kontrol internal Sarbanes-Oxley (SOx) Section 404, dan penilaian pengendalian aplikasi merupakan bagian penting dari evaluasi tersebut. Hasil dari memahami, mendokumentasikan, dan menguji kontrol aplikasi IT spesifik oleh audit TI dapat memberikan dasar untuk penilaian auditor eksternal dalam proses pengesahan SOx mereka.


MELAKUKAN REVIEW KONTROL APLIKASI:
LANGKAH-LANGKAH AWAL
   Setelah aplikasi dipilih untuk diperiksa, audit TI harus mendapatkan pemahaman yang lebih rinci tentang tujuan atau tujuan dari aplikasi tersebut, pendekatan teknologi yang digunakan, dan hubungan aplikasi ke proses terkait lainnya. Mungkin perlu bagi auditor IT yang ditugaskan untuk melakukan pembacaan latar belakang dan mempelajari aspek teknis khusus dari aplikasi itu. Auditor sering dapat memperoleh pengetahuan ini dengan meninjau lembar kerja audit sebelumnya dan dokumentasi aplikasi dan dengan mewawancarai TI dan personil pengguna. Sebagai langkah awal dalam proses peninjauan ini, audit TI harus melakukan walk-through aplikasi untuk lebih memahami cara kerjanya dan bagaimana fungsi kontrolnya.

Saat melakukan peninjauan, ITaudit biasanya harus mencari elemen-elemen dokumentasi ini:

1.      Metodologi pengembangan sistem (SDM) memulai dokumen.
   Dokumen-dokumen ini termasuk permintaan proyek awal, setiap pembenaran biaya / manfaat, dan persyaratan desain sistem umum. Meskipun banyak asumsi awal mungkin telah berubah selama perancangan sistem dan proses implementasi, dokumen-dokumen ini sering membantu audit TI memahami mengapa aplikasi dirancang dan dikendalikan dengan cara itu.

2.      Spesifikasi desain Fungsional.
   Dokumentasi ini harus menjelaskan aplikasi secara rinci, termasuk masing-masing elemen program, spesifikasi basis data, dan kontrol sistem. Jika perubahan besar telah dilakukan pada aplikasi sejak penerapan aslinya, dokumentasi desain harus mencerminkan perubahan ini. Tujuan dari dokumentasi ini adalah untuk memungkinkan seorang analis IT untuk membuat perubahan atau menanggapi pertanyaan pengguna mengenai aplikasi tersebut.

3.      Aplikasi dan program mengubah sejarah.
   Harus ada beberapa jenis log atau daftar catatan terdokumentasi semua perubahan program dalam suatu aplikasi. Beberapa departemen TI menyimpan catatan seperti itu dengan dokumentasi aplikasi; yang lain mempertahankannya dalam file sentral yang direferensikan ke kode sumber program. Jenis dokumentasi ini merupakan elemen penting untuk mengendalikan perubahan program; itu juga menyediakan audit IT dengan perasaan untuk stabilitas relatif aplikasi. Sejumlah besar permintaan perubahan yang sedang berlangsung untuk aplikasi tertentu dapat berarti bahwa sistem aplikasi tidak mencapai tujuan pengguna. Revisi dukungan layanan kontrol harus mengikuti praktik dukungan infrastruktur teknologi informasi (ITIL) praktik terbaik

4.      Manual dokumentasi Pengguna.
   Bersamaan dengan dokumentasi teknis, dokumentasi pengguna yang sesuai harus tersedia untuk aplikasi apa pun. Dalam sistem modern berbasis Web, sebagian besar dokumentasi pengguna ini mungkin dalam bentuk layar online ‘‘ HELP ’atau‘ ‘READ ME’ ’. Namun, dokumentasi ini seharusnya cukup


Melakukan Ulasan Walk-Through Aplikasi
   Setelah audit TI telah meninjau lembar kerja sebelumnya, dokumentasi aplikasi, dan mewawancarai pengguna dan personel TI untuk mengklarifikasi pertanyaan apa pun yang diajukan oleh tinjauan dokumentasi, langkah selanjutnya adalah memverifikasi kontrol dan proses aplikasi melalui tinjauan langsung. Untuk aplikasi TI, tinjauan langsung mirip dengan tinjauan awal fasilitas operasional tempat auditor mengunjungi fasilitas, seperti lantai produksi. Tujuan dari walk-through ini adalah untuk mengkonfirmasi pemahaman umum audit TI tentang bagaimana aplikasi IT beroperasi. Selama walk-through, auditor terlebih dahulu menguji kontrol aplikasi melalui transaksi sampel. Sebagai contoh aplikasi melalui proses peninjauan ulang, asumsikan bahwa audit TI telah diminta untuk meninjau kembali pengontrolan aplikasi hutang akun yang dikembangkan sendiri di rumah yang beroperasi di sistem server internal. Perusahaan adalah perusahaan manufaktur dengan aplikasi IT yang cukup canggih lainnya. Asumsikan bahwa aplikasi hutang ini dipasang beberapa tahun sebelumnya dan tidak pernah ditinjau ketika sedang dibangun. Sekarang manajemen meminta audit TI untuk meninjau kontrol internal aplikasi karena masalah integritas. Berdasarkan tinjauan dokumentasi aplikasi, audit TI telah menetapkan bahwa aplikasi menerima masukan dari sumber-sumber ini:
  • Komitmen pesanan pembelian dari kebutuhan bahan manufaktur yang merencanakan sistem pembelian
  • Pemberitahuan barang yang diterima dari sistem penerima bahan
  • Berbagai transaksi pembayaran terminal online untuk barang dan jasa tidak langsung yang tidak dicatat melalui sistem penerimaan bahan
  • Transaksi persetujuan pembayaran dimasukkan melalui layar input
  •  Transaksi jurnal bisnis Miscellaneous dimasukkan sebagai data batch


   Contoh aplikasi flowchart di dalam Exhibit 10.5 menggambarkan langkah-langkah audit IT umum untuk aplikasi ulasan walk-through, di mana P / O adalah singkatan dari pesanan pembelian dan dokumen kunci lainnya adalah permintaan pembelian. Langkah-langkah untuk menjalankan aplikasi secara langsung untuk contoh aplikasi hutang mencakup:

1.     Brieflick menjelaskan aplikasi dalam kertas kerja audit.
   Berdasarkan penelaahannya terhadap dokumentasi, audit TI harus menyiapkan deskripsi singkat dari aplikasi untuk kemudian dimasukkan dalam kertas kerja audit.

2.      Kembangkan deskripsi diagram blok dari aplikasi.
   Diagram blok merepresentasikan sistem tingkat auditor yang disingkat atau fluktuasi tingkat fungsional untuk aplikasi.

3.     Pilih transaksi aplikasi utama.
   Berdasarkan langkah sebelumnya, auditor TI harus memilih satu atau lebih transaksi perwakilan untuk melacak melalui aplikasi. Pilihan ini akan didasarkan pada diskusi dengan pengguna dan sesama anggota tim audit internal.

4.      Berjalanlah transaksi yang dipilih melalui proses sistem.
   Artinya, auditor akan mengambil formulir transaksi input dan memandu melalui masing-masing meja klerikal atau langkah-langkah yang biasanya digunakan untuk memproses transaksi untuk memverifikasi prosedur pemrosesan.

5.      Ubah pemahaman sistem sesuai kebutuhan.
   Tujuan dari pengarahan aplikasi adalah untuk mengembangkan pemahaman dasar tentang fungsi dan kontrol aplikasi; dengan demikian, tinjauan langsung tidak memungkinkan audit TI untuk menentukan apakah semua transaksi berfungsi sebagaimana dijelaskan.

Mengembangkan Tujuan Pengendalian Aplikasi
   Setelah peninjauan dokumentasi dan pengujian kepatuhan berjalan, auditor TI harus mengembangkan tujuan dan prosedur audit rinci untuk menyelesaikan tinjauan aplikasi. Definisi tujuan audit ini tergantung pada jenis tinjauan yang direncanakan, karakteristik aplikasi, dan hasil langkah peninjauan awal. Tinjauan khusus mungkin berkaitan dengan tingkat risiko kontrol dan kemampuan aplikasi untuk mendukung laporan keuangan dengan benar. Prosedur yang terkait dengan tujuan audit ini adalah pengujian neraca laporan keuangan yang dibangun dari transaksi aplikasi yang terperinci. Auditor TI juga dapat memiliki tujuan lain dalam meninjau suatu aplikasi. Tes kepatuhan melalui tes mungkin telah mengidentifikasi masalah yang signifikan, dan auditor TI mungkin ingin melakukan sedikit lebih banyak daripada mengkonfirmasi pengamatan awal tetapi mengganggu. Tujuan audit peninjauan aplikasi spesifik harus didefinisikan dengan jelas. Auditor TI yang bertanggung jawab atas tinjauan rinci mungkin ingin meringkas tujuan-tujuan ini untuk anggota manajemen yang tepat untuk meninjau dan menyetujui. Melakukan hal ini dapat membantu mencegah auditor TI mengabdikan sumber daya untuk menguji area yang tidak dianggap signifikan. Dalam sistem hutang piutang yang disebutkan di atas, auditor TI mungkin telah menetapkan beberapa tujuan spesifik untuk ulasan ini:
  • Sistem hutang dagang harus memiliki kontrol internal yang memadai, sehingga semua kwitansi yang dicatat dari sistem penerima dicocokkan dengan benar ke fi le vendor sebelum persiapan pencairan.
  • Persyaratan vendor harus dihitung dengan benar dengan kontrol untuk menghilangkan kemungkinan pembayaran duplikat.
  • Kontrol harus ada untuk mencegah atau setidaknya membanjiri pencairan yang tidak wajar atau tidak biasa.
  • Semua pencairan yang dihasilkan sistem harus dicatat pada file buku besar umum menggunakan nomor rekening yang benar dan kode deskriptif lainnya.


MENYELESAIKAN AUDIT PENGENDALIAN APLIKASI IT
   Biasanya lebih sulit bagi auditor TI untuk menentukan daripada tujuan audit TI atas kendali umum, tujuan audit khusus yang mendukung audit aplikasi TI yang detail dapat bervariasi tergantung pada apakah ulasan mencakup satu aplikasi atau merupakan modul dari proses bisnis yang lebih besar , seperti sistem ERP. Strategi peninjauan auditor TI tergantung pada apakah (1) aplikasi utamanya menggunakan komponen perangkat lunak yang dibeli atau dikembangkan di rumah; (2) aplikasi terintegrasi dengan orang lain atau merupakan proses yang terpisah; (3) menggunakan penyedia layanan berbasis Web, klien-server atau yang lebih tua, metode sistem komputer warisan; dan (4) kontrolnya sebagian besar otomatis atau memerlukan tindakan intervensi manusia yang luas.

   Langkah selanjutnya adalah melengkapi dokumentasi aplikasi untuk keperluan audit. Audit TI seharusnya membuat catatan kerja di seluruh. Prosedur dokumentasi di sini sebagian besar merupakan rangkuman di mana kertas kerja menggambarkan pemahaman yang diperoleh dan menyertakan catatan untuk pekerjaan peninjauan tindak lanjut potensial.

PENTINGNYA PENINJAUAN KONTROL APLIKASI TI
   Seorang auditor TI harus menempatkan penekanan besar pada meninjau aplikasi IT yang mendukung ketika melakukan tinjauan di area lain dari perusahaan. Meskipun prosedur pengendalian TI umum atau interdependen yang baik dapat diterapkan, kontrol aplikasi individual mungkin tidak semuanya kuat. Aplikasi perusahaan mungkin telah dikembangkan melalui serangkaian kompromi di antara pengguna atau tanpa tingkat jaminan kualitas yang tepat. Untuk mengevaluasi kontrol aplikasi IT dengan benar, audit TI membutuhkan pemahaman yang baik tentang kedua prosedur TI dan kontrol spesifik dan karakteristik prosedural dari setiap area aplikasi.

   Auditor IT yang efektif harus menghabiskan sejumlah besar upaya audit untuk meninjau dan menguji kontrol atas aplikasi IT spesifik dan aplikasi baru dalam proses pengembangan. Tinjauan tersebut akan memberikan jaminan kepada manajemen umum bahwa aplikasi beroperasi dengan benar dan manajemen TI bahwa desain dan standar kontrol mereka sedang diikuti, yang memungkinkan mereka untuk lebih mengandalkan hasil keluaran dari aplikasi tersebut. Pemahaman tentang tinjauan kontrol aplikasi adalah persyaratan keterampilan utama untuk semua auditor IT.

CATATAN:
1. Dikembangkan pada tahun 1960-an, bahasa pemrograman komputer COBOL adalah singkatan dari Bahasa Berorientasi Bisnis Umum. Saat ini masih digunakan sebagai bahasa pemrograman kunci.

2. Banyak buku teks dan referensi menggambarkan pemrograman berorientasi objek. Pencarian di Internet akan memberikan banyak referensi.
Postingan Lama Beranda


Minggu, 04 November 2018

ILMU SOSIAL DASAR

Nama   : Muhammad Lafasha.A
Kelas    : 5KA44
Npm    : 1B117090


SariWangi Teh Asli, teh pilihan Indonesia, adalah teh celup yang pertama hadir di Indonesia sejak 1973.

Di Indonesia , kepopuleran teh celup tidak dapat dilepaskan dari merek teh celup SariWangi. SariWangi merupakan merek lokal asli Indonesia yang diperkenalkan pada tahun 1973 dalam format teh celup – suatu cara modern baru untuk minum teh selain teh bubuk. Di tengah kemerosotan pasar teh daun Indonesia karena saat itu teh dianggap sebagai minuman kuno dan tidak praktis dalam penyajiannya, teh celup SariWangi telah berhasil menempatkan dirinya sebagai merek teh celup terkemuka dan meremajakan pasar teh di Indonesia.


1. Bagaimana SariWangi bisa bangkrut ?

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan perusahaan PT SariWangi pailit. Hal itu disebabkan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency gagal membayar utang senilai Rp1 triliun kepada PT Bank ICBC Indonesia.

"Mengabulkan permohonan pembatalan perdamaian atau homologasi dari pemohon (ICBC), menyatakan perjanjian homologasi batal. Menyatakan termohon 1 (Sariwangi) dan termohon 2 (Indorub) pailit dengan segala akibat hukumnya," ujar Ketua Hakim Abdul Kohar saat membacakan amar putusan pada Selasa (16/10) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Abdul menilai Sariwangi dan Indorub lalai menunaikan kewajibannya untuk membayar utang sesuai dengan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

1. Sariwangi punya tagihan utang Rp1,05 triliun
Dari salinan putusan yang ditujukan bagi media, proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berakhir pada 9 Oktober 2016 lalu. Sariwangi punya tagihan senilai Rp1,05 triliun, sedangkan Indorub punya tagihan senilai Rp35,71 miliar.

Restrukturisasi utang pokok Sariwangi dan Indorub akan dibayar setelah waktu tenggang enam tahun pasca homologasi (perdamaian). Sedangkan, utang bunga akan langsung dibayar setiap bulan, selama delapan tahun pasca homologasi.

Salinan putusan menunjukkan informasi yang lebih detail yakni 4,75 persen dari utang akan dibayarkan di tahun pertama dan kedua. Lalu, 5,5 persen dari pembayaran utang direalisasikan pada tahun ketiga dan keempat. 6,5 persen dibayarkan pada tahun kelima dan keenam. 7,5 persen dari utang akan dibayar pada tahun ketujuh dan kedelapan.

Tagihan bunga yang seharusnya dicicil setiap bulan kemudian masih ditangguhkan pasca homologasi. Artinya, Sariwangi dan Indorub seharusnya sudah membayar sejak Oktober 2016 lalu. Sayangnya, kedua perusahaan itu baru mulai membayar pada Desember 2017.

2. PT Indorub tetap dianggap wanprestasi walaupun sudah mulai membayar utang
Selama persidangan digelar, hanya perwakilan PT Indorub saja yang hadir. Perwakilan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency sama sekali tidak nampak selama sidang digelar.

Kuasa hukum PT Indorub, Iim Zovito Simanungkalit, mengatakan kliennya tidak pernah melakukan wanprestasi terhadap perjanjian PKPU yang pernah disepakati bersama. Sebab, PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung sudah membayar utang.

"Tetapi pembayaran yang telah kami lakukan, justru tidak dianggap. Maka, kami (malah) dinyatakan pailit," ujar Iim kepada media.

PT Indorub sudah membayar cicilan bunga yang nilainya mencapai Rp4,5 miliar. Pembayaran itu dilakukan sejak Desember 2017.

Sayangnya, majelis hakim memutuskan hal yang berbeda. Hakim Ketua Abdul Kohar mengatakan PT Indorub melakukan pembayaran telat dari waktu yang ditentukan.

"Sampai dengan jatuh waktu pada 20 Maret 2017, termohon (PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung) tak bisa membuktikan telah menunaikan kewajibannya kepada pemohon (ICBC), yaitu 416.000 dollar AS dari termohon 1 (Sariwangi), dan 42.000 dollar AS dari termohon 2 (Indorub). Baru pada 20 Desember 2017 hingga Agustus 2018 termohon 2 melakukan pembayaran masing-masing Rp 500 juta," ujar Hakim Ketua Abdul Kohar.

3. Aset Sariwangi dan Indorub akan dilelang oleh pengadilan
Menurut kuasa hukum PT Bank ICBC Indonesia, Swandy Halim, usai putusan ini maka pengadilan akan menunjuk kurator untuk mengurus aset PT Sariwangi dan PT Indorub.
"Dari hasil kurator, nanti asetnya akan dilelang untuk membayarkan utang," kata Swandy.



2. Apa hubungan SariWangi dengan Unilever ?

Head of Corporate Communications Unilever Indonesia Maria D Dwianto menjelaskan, Unilever Indonesia telah mengakuisisi atau membeli brand teh celup Sariwangi dari perusahaan bernama PT Sariwangi Agricultural Estate Agency.

"Jadi saya ceritakan hubungan Unilever, teh Sariwangi dengan PT Sariwangi Agricultural Jadi pada 1989, meraka (produsen teh Sariwangi) jual brandnya itu ke Unilever Indonesia. Tapi mereka kemudian meminta izin untuk tetap memakai nama PT Sariwangi".

Dia melanjutkan, walaupun brand sudah dijual, PT Sariwangi Agricultural kemudian menjadi mitra kerja Unilever. Di mana perusahaan ini tetap memproduksi beberapa varian Sariwangi.

"Jadi walaupun brand sudah dibeli, PT Sariwangi itu menjadi mitra atau rekan bisnis kita yang melakukan produksi," tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, kemitraan Unilever dengan PT Sariwangi Agricultural pun berakhir. Maria menegaskan, bahwa kontrak ini disudahi sebelum produsen teh Sariwangi ini dinyatakan pailit oleh PN Niaga Jakarta Pusat.

"Kemarin diberitakan pailit itu adalah PT Sariwangi Agricultural. Jadi dia pailit dan sudah tidak ada. Tapi teh Sariwangi tetap ada karena milik Unilever. Karena informasi untuk menghormati semua pihak, kami tidak bisa bicara detail kapan kerjasamanya berakhir. Jadi rahasia. Tapi yang jelas itu terjadi sebelum putusan pengadilan, di mana kami sudah tidak bermitra lagi," ujarnya.



3. Bagaimana peran Unilever terhadap sariWangi ?

Melihat teh celup SariWangi punya masa depan bisnis yang baik, Unilever pun tertarik padanya. Pada 1989, seperti dicatat Swa, Unilever membeli merek SariWangi. Hingga kini merek tersebut diproduksi PT Unilever Indonesia.

Setelah produk Teh Celup Sariwangi diakusisi, PT SariWangi tetap melanjutkan bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak dibidang trading, produksi, dan pengemasan teh.

Lalu perihal kabar pailitnya SariWangi, PT Unilerver Indonesia sebagai pemilik resmi produk teh merek Sariwangi menjelaskan merek tersebut tidak mengalami pailit, seperti kabar yang beredar.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Unilever Indonesia, bahwa PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dan PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (MPISW) tak berhubungan dengan Unilever.

SAEA dan MPISW tak bekerja sama dengan Unilever, tak pula anak perusahaan Unilever.
Memang, dulu SAEA dan Unilever sempat bekerja sama sebagai rekanan usaha tetapi kini tak ada kaitan apa pun antara Unilever dan SAEA.



4. Bagaimana kondisi SariWangi terhadap produknya ?

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memastikan produksi teh Sariwangi tetap berjalan, meski PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA) dinyatakan pailit.

Head of Corporate Communication PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Maria Dewantini Dwianto mengatakan setelah brand Sariwangi dibeli Unilever, sebenarnya SAEA masih menjadi mitra sebagai penyuplai teh untuk Sariwangi.

"Jadi, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency itu bukan anak usaha dari Unilever. Namun, pernah menjadi mitra sebagai pemasok tehnya. Hanya saja saat ini pun sudah tidak menjadi mitra," kata Maria kepada Liputan6.com, Kamis (18/10/2018).

Saat ini Unilever sudah memiliki mitra pengganti untuk memasok bahan baku teh Sariwangi. Pemutusan kerja sama sudah diproses sejak awal 2018.

"Jadi, untuk produk teh Sariwangi tetap berproduksi, jangan khawatir," tegas dia.

Sabtu, 03 November 2018

METODE PENELITIAN (Komparatif)

METODE PENELITIAN
(Komparatif)


5KA44
Nama kelompok :
1. Dhinda Afsaryna Awanys (1B117093)
2. Muhammad Lafasha Alfarisi (1B117090)



Universitas Gunadarma 2018/2019

A.    Pengertian Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian inidilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Jadi peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

B.     Tujuan Penelitian Komparatif
a.  Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
b. Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tentu.
c. Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
d.  Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.


C.    Rumusan Masalah Penelitian Komparatif
Rumusan masalah yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda.

D.    Kerangka Teori Penelitian Komparatif
Pada kerangka teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teori yang besifat deduktif. Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.

E.     Hipotesis Penelitian Komparatif
Hipotesis pada penelitian komparatif menggunakan hipotesis komparatif. Hipotesis komparatif adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif, pada rumusan ini variabelnya sama tapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.

F.     Sifat Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif bersifat “expost facto”, artinya data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Expost fackto merupakan suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudann variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari satu atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data kuantitatif.

G.    Syarat Penggunaan Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif dapat digunakan jika :
1. Metode eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan
2. Penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor – faktor yang penting untuk mempelajari hubungan sebab akibat secara langsung
3. Pengontrolan terhadap seluruh variabel ( kecuali variabel bebas ) sangat tidak realistis dan terlalu dibuat – buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel – variabel lain yang berpengaruh
4. Pengontrolan di laboratorium untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau secara etika dipertanyakan


H.    Kelebihan dan Kekurangan PenelitianKomparatif
Ritz mengidentifikasikan beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian komparatif.
Kelebihan penelitian kausal komparatif sebagai berikut:
1. Metode komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan.
2. Penelitian komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena: apa sesuai dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
3. Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.

Disamping kelebihan diatas, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:

1. Kelemahan utama desain penelitian komparatif adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
2.  Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan yang secara aktual termasuk diantara banyak faktor dibawah penelitian.
3. Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah kondisi tertentu untuk menghasilkan hasil yang ditentukan.
4. Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam suatu kejadian dan dari penyebab lain dari kejadian yang lain.
5.  Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
6. Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
7. Pengklasifikasian subyek kedalam kelompok dikotomi (seperti kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi) untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah karena kategori ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara.
8. Studi perbandingan dalam suatu situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan subyek penelitian yang terkontrol.

I.       Prosedur Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif, sebagaimana penelitian lainnya dilakukan dalam lima tahap:
1.  Penentuan masalah penelitian, dalam perumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi dengan penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan.
2.    Penentuan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti.
3. Pemilihan kelompok pembanding, dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin kesamaan kedua kelompok.
4. Pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
5.   Analisis data, dimulai dengan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang mendalam dengan statistik inferensial.


J.      Desain Penelitian Komparatif
Menurut Gay desain dasar penelitian komparatif adalah sangat sederhana dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan. Studi komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas. Desain dasar penelitian komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki kelompok lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki kelompok lain. Atau kedua kelompok berbeda dalam tingkatan; satu kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik daripada kelompok lain atau kedua koelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman.

K.    Teknik Analisis Data
Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistic : binomial dan chi kuadrat satu sampel.
Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test.
Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.


L.     Contoh Kasus dan Judul Penelitian Komparatif
Permasalahan :
            Saat ini pengaruh IT sangat berpengaruh terhadap perkembangan intelektual seorang peserta didik. IT sangat berpengaruh apalagi dijaman modern dan maju akan pengaruh globalisasi ini.
            Anak Sekolah Dasar saat ini sudah dituntut mengusai IT agar menyiapkan mereka untuk siap akan pengaruh global dan dunia pekerjaan yang nantinya akan menggunakan banyak IT.
            Fasilitas sekolah sangat berpengaruh terhadap intelektual dan penguasaan IT peserta didik. Ketidaksediaan alat-alat elektronik yang berpengaruh terhadap IT ini tentunya mempengaruhi penguasaan mereka terhadap IT juga.

Pokok Masalah          :
1.      penguasaan IT siswa SD N SUKAMAJU
2.      penguasaan IT siswa SD N SUKAMUNDUR
3.      ketersediaan IT di SD N SUKAMAJU dan SD N SUKAMUNDUR


Rumusan Masalah     :
1.      Bagaimana penguasaan IT siswa SD N Sukamaju?
2.      Bagaimana penguasaan IT siswa SD N Sukamundur?
3.      Bagaimana ketersediaan IT di SD N Sukamaju dan SD N Sukamundur?


Judul  :
PERBEDAAN TINGKAT PENGUASAAN IT SISWA SD N SUKAMAJU DENGAN SISWA SD N SUKAMUNDUR BERKAITAN DENGAN KETERSEDIAAN FASILITAS IT  DI MASING-MASING SEKOLAH



DAFTAR PUSTAKA :
http://basirunjenispel.blogspot.com/ diunduh pada Senin, 23 September 2013 jam 12.28 WIB
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_4.pdf
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/18/eksperime-expost-facto-korelasional-komparatif/
http://+==o0o[BlogMerko.blogspot.com]=o0o